Drama Tari Musikal "Amas Hirang"



Dari dulu hingga sekarang, seni bisa dijadikan sebagai media untuk menyuarakan apa yang terjadi di sekitar kita, mungkin inilah yang juga dilakukan oleh mahasiswa/i FKIP Unlam Jurusan Pendidikan Sendratasik semester 7.

Sekelompok mahasiswa ini menampilkan sebuah drama tari musikal dengan judul “Amas Hirang”, pentas ini diadakan sebagai final test dari salah satu mata kuliah yang mereka ikuti yaitu Manajemen Seni Pertunjukkan.

Pentas yang bernama "Sendratasik Berkarya" ini merupakan kali ketiga yang dilakukan oleh Mahasiswa/i FKIP Unlam Jurusan Pendidikan Sendratasik.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2014 yang lalu di Gedung Kesenian Balairung Sari Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan ini diawali dengan lantunan lagu-lagu daerah banjar yang diaransemen ulang bernuansa reggae, kemudian dibuka dengan 2 tarian yaitu Tari Babengkeng, dan Tari Japin Syara.
Tari Babengkeng (Bersolek)
Tari Japin Syara
Tari Japin Syara
Musik Pengiring
Selanjutnya pertunjukkan drama tari musikal “Amas Hirang”pun dimulai, menampilkan sebuah kisah mengenai daerah yang kaya akan “Emas Hitam”nya dan seketika berubah menjadi porak poranda akibat dari pertambangan liar yang merajalela.

Pentas “Amas Hirang” ini terbilang apik, dari serius, lucu, hingga yang mengharukan menyatu dikemas dalam drama tari musikal, ditambah lagi dengan penampilan tari-tari kontemporer yang ditampilkan oleh mahasiswa/i Sendratasik FKIP Unlam Banjarmasin.

Pemain dalam Pentas "Amas Hirang"
“Amas Hirang” adalah sentilan, teguran, cambuk, untuk kita semua, bahwa alam yang terus dieksploitasi pada waktunya akan "murka" dan “menuntut balas” akibat ulah tangan manusia itu sendiri. (VK)

*follow twitter dan instagram : @visitkalsel

0 komentar