Review dan Foto 2nd Banjar Fashion Carnaval

   Tanggal 18-20 September 2015 yang lalu di kota Banjarmasin diadakan acara tahunan yaitu Festival Pasar Terapung. Berbagai macam acara dan lomba budaya Kalsel ditampilkan pada saat acara ini . selain itu juga ada expo dan stan dari beberapa kabupaten yang ada di Kalsel dan juga Provinsi lain yang menampilkan destinasi wisata, kuliner serta kerajinan yang ada di daerah tersebut.
   Di hari ke-2 Festival Pasar terapung 2015 diadakan acara 2nd Banjar Fashion Carnaval. Peserta yang mengikuti karnaval ini tidak hanya perwakilan dari daerah-daerah yang ada di kalsel, tapi juga ada beberapa komunitas yang mengikuti acara ini. penampilan mereka juga sangat beragam dan menarik perhatian para penonton dan pengunjung festival pasar terapung 2015. Para peserta carnaval menampilkan berbagai macam kreatifitas dan kebudayaan di provinsi yang beribukota Banjarmasin ini. Salah satu penampilan peserta yang paling menarik  perhatian penonton saat karval berlangsung adalah tarian "Mahelat Lebo" yaitu tarian adat suku Dayak Bakumpai yang menggambarkan kesiapsiagaan mereka untuk mempertahankan berbagai macam gangguan dan ancaman dari luar.




















South Borneo Travellers BUBAR!


Oke, judulnya terlihat provokatif yaa, tenaaaaang, Bubar di sini artinya Buka Bareng..hihi..

Dimulai dari meeting di group, terus kopdar buat ngomongin “South Borneo Travellers BuBar” ini, sampe akhirnya kita survey tempat BuBar yang akhirnya dipilih Syphon Coffee Shop Victoria Hotel Banjarmasin. Ngga nyangka juga, dari waktu pendaftaran yang singkat, ternyata terdata hampir 100 orang yang ikutan BuBar kali ini, jauh lebih banyak dari tahun kemaren.

PESONA TELUK TAMIANG DAN TANJUNG KUNYIT

Dermaga Tanjung Kunyit


beberapa rumah penduduk yang ada di tanjung kunyit

tanjung kunyit mempunyai pasir pantai yang putih

sunrise di tanjung kunyit
air laut yang agak keruh diakibatkan angin kencang

pemandangan dari atas bukit di tanjung kunyit


rumah peninggalan penjajah Belanda


sesantainya kaya di pantai

selamat datang di Teluk Tamiang

mari snorkeling



menuju salah satu bukit yang ada di teluk tamiang

pantai teluk tamiang dengan airnya yang jernih

pemandangan dari salah satu puncak bukit yang ada di teluk tamiang

trekking
masih di tanjung kunyit


rumah penduduk di teluk tamiang

Kalender Kegiatan Taman Budaya 2015

Sumber: Bagian Dokumentasi UPTD. Taman Budaya Kalsel


Berikut rencana jadwal Program Kerja UPTD. Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015:

 1. Pameran Seni Rupa/Lukis "Presentasi Ramang Patikalain" Karya M. Husni Thamrin
  • Tanggal : 18-25 Maret 2015 
  • Waktu: 08.00 - 21.00 Wita
  • Tempat: Gedung Wargasari Taman Budaya Prov. Kalimantan Selatan
 2. Lomba Pembuatan Logo & Tema Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-65
  • Periode Lomba: Maret-Juni 2015
  • Syarat, ketentuan dan info lengkap bisa langsung ke UPTD Taman Budaya Prov. Kalsel Jl. Brigjen H. Hasan Basry, No. 2 (Kayu Tangi), Telp: (0511) 3304735
 3. Dialog Seni

- Nara Sumber:
  • Butet Kartarajasa, Yogyakarta
  • Jhon Tralala, Banjarmasin
  • dll
- Pelaksanaan: 02 April 2015
- Tempat: Taman Budaya Prov. Kalimantan Selatan

4. Festival Teater Mahasiswa Kalimantan Selatan

- Pelaksanaan: April 2015 (Tanggal to be confirmed)

5. Malam Batanam Karya Baharum Banua 2015

Pertunjukan Musik, Tari Tradisi dan Modern

- Pelaksanaan: 14 Agustus 2015
- Tempat: Panggung Terbuka Taman Budaya Prov. Kalimantan Selatan (to be confirmed)

6. Karasminan Seni Budaya Kalsel 2015
  • Lomba Manginang
  • Lomba Naik Pinang
  • Seni Instalasi
  • Pergelaran Seni

- Pelaksanaan: 14-19 Agustus 2015
- Tempat Taman Budaya Prov. Kalimantan Selatan

7. Kalsel Expo 2015

- Pelaksanaan : 14-22 Agustus 2015
- Tempat: Lap. Dr. Murdjani, Banjarbaru
- Peserta : Semua SKPD Prov/Kab/Kota dari dan luar Kalimantan Selatan


*note*
Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah, untuk info detail bisa langsung ke UPTD Taman Budaya Prov. Kalsel Jl. Brigjen H. Hasan Basry, No. 2 (Kayu Tangi), Telp: (0511) 3304735

Written by: @visitkalsel
Twitter & Instagram: @visitkalsel

#Voluntourism ke Desa Rantau Bujur



Day I

Selasa, 20 Januari 2015

Untuk kedua kalinya kami menginjakan kaki di desa ini, Desa Rantau Bujur, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Desa ini dapat dicapai dengan 1,5 jam perjalanan darat dari Banjarmasin menuju dermaga Waduk Riam Kanan yang terletak di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, dari dermaga ini, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan alat transportasi air, kapal bermesin yang biasa disebut “Kelotok”. Dengan “Kelotok” kami menghabiskan waktu selama kurang lebih 1,5-2 jam perjalanan. Sesampainya di dermaga Desa Rantau Bujur yang waktu itu masih belum punya papan nama desa, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 30 menit menuju rumah kepala desa. Sesampainya di sana, kami langsung disambut oleh Pak M. Mukeri selaku Kepala Desa yang dalam bahasa setempat biasa disebut “Pambakal”. Langsung saja kami utarakan maksud kedatangan kami kali ini adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari janji kami sewaktu pertama kali berkunjung ke desa ini pada tanggal 12-14 Desember 2014 lalu, yaitu untuk melakukan aksi #voluntourism dengan memberikan buku bacaan untuk menambah koleksi di perpustakaan yang terdapat di SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio, dan membuatkan papan nama desa serta papan nama rumah kepala desa untuk memudahkan pendatang menemukan rumah beliau.

Ke Desa Rantau Bujur, kurang lengkap rasanya tanpa menikmati keindahan alam yang dimiliki desa ini, sekedar informasi, di desa ini terdapat Gunung Pahyangan, sebuah gunung berbentuk segi tujuh (sumber lain menyebutkan segi delapan), yang membuat gunung ini akan terlihat sama dari sisi manapun kita melihatnya. Untuk ke gunung ini kita akan melewati Bukit Kapayang yang menghadap langsung gunung Pahyangan, nah, bukit inilah yang menjadi tujuan trekking kawan-kawan #SouthBorneoTravellers, yah kalo ke gunung Pahyangan, selain jalurnya yang rawan, kami juga terbatas waktu saat itu.


Full Colors
Jam 1 siang, hujan yang sudah turun sejak pagi selama perjalanan masih belum reda, dari rumah kepala desa, kami lanjutkan untuk trekking ke Bukit Kapayang, kembali dipandu Amang (Paman) Anshari yang juga jadi guide kami waktu pertama kali ke sana. Trekking menuju Bukit Kapayang dimulai dengan jalan kaki menuju ujung Desa Rantau Bujur, di sana kami kembali menaiki kapal kecil bermesin untuk menyeberang sungai menuju jalur yang memang terpisah sungai. Hujan deras yang terus mengguyur daerah ini mengharuskan kami untuk mengenakan jas hujan selama perjalanan. Sesampainya di seberang sungai, trekking pun dimulai, melewati hutan, padang rumput, beberapa sungai kecil, ditambah lagi jalur basah, becek, lumpur akibat hujan membuat perjalanan kali ini sangat berwarna, well, ditambah jas hujan warna warni tepatnya. Kurang lebih 1,5 jam kami pun sampai di Bukit Kapayang, bukit yang menghadap langsung Gunung Pahyangan, dan selanjutnya you know lah, sesi foto dan narsis pun dimulai.


Bukit Kapayang menghadap Gunung Pahyangan


Jam 4 sore kami pun memutuskan kembali ke Desa Rantau Bujur untuk beristirahat di kediaman Pambakal dan bersiap untuk kegiatan #voluntourism besok hari. Petang sudah menjelang ketika kami tiba di rumah Pambakal, masing-masing mandi untuk membersihkan badan yang sudah campur aduk karena aktivitas seharian ini.

Day II

Rabu,21 Januari 2015

Jam 8 pagi kami semua sudah bersiap untuk menuju SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio, kedua sekolah ini terletak dalam satu kawasan. SDN Rantau Bujur memiliki 6 kelas dengan siswa/i sekitar 100 orang, sementara untuk SMPN 4 Aranio memiliki 3 ruang kelas dengan jumlah siswa/i sebanyak kurang lebih 45 orang. Jangan tanyakan mengenai laboratorium fisika, kimia, komputer atau bahasa, sekolah ini belum memiliki fasilitas itu.

Penyerahan Buku Bacaan

Sekolah pertama yang kami datangi adalah SDN Rantau Bujur, di sana kami disambut oleh dewan guru, langsung kami utarakan maksud untuk menyerahkan bantuan buku bacaan untuk adik-adik di sekolah ini, tidak hanya buku bacaan, kami juga membagikan coklat untuk seluruh siswa/i, senyum sumringah mewarnai wajah mereka pagi itu. Selanjutnya, ada sharing session oleh beberapa kawan-kawan #SouthBorneoTravellers, salah satunya Kak Yusuf yang berprofesi sebagai perawat memberikan edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan.

Bagi-bagi coklat

Sharing session bareng kak Yusuf

Sharing session bareng kak Yusuf


Siswa SDN Rantau Bujur


Berikutnya, penyerahan buku bacaan di SMPN 4 Aranio, kami juga disambut oleh dewan guru, salah satunya Pak M. Mukeri sendiri, Kepala Desa sekaligus juga tenaga pengajar di sekolah ini. Penyerahan dilakukan oleh Kak Farina kepada Pak. M. Rohman selaku pengurus perpustakaan. Di sini, kami juga memberikan coklat dan beberapa games dengan hadiah paket alat tulis.

Penyerahan buku kepada SMPN 4 Aranio
Foto Bersama

Foto bareng


Sekitar jam 11 kegiatan di sekolah hari itu selesai, kami kembali ke rumah Pambakal untuk bersiap-siap pulang. Tapi sebelumnya, beberapa dari kami menyempatkan untuk membeli durian dan langsung menikmatinya di teras rumah salah seorang warga. Durian di sini dijamin manis karena matang di pohon. Selesai menikmati durian, kembali ke rumah pambakal dan kami langsung disuguhi makan siang.


Pesta Duren
Setelah semuanya packing, kamipun menyerahkan papan nama desa dan papan nama rumah kepala desa langsung kepada Pak M. Mukeri, berikutnya kami bersama beliau menuju dermaga untuk pemasangan papan nama desa.

Penyerahan Papan Nama Desa
Proses Pemasangan Papan Nama
Kepala Desa membantu pemasangan papan nama
Papan nama Desa Rantau Bujur

Foto bersama sebelum pulang

Dan selesai sudah #voluntourism kali ini, di sebuah desa yang memiliki 284 KK dan populasi sekitar 800an jiwa, sebuah desa yang hanya menikmati aliran listrik selama 12 jam (dari jam 6 petang sampai jam 6 pagi), sebuah desa yang tidak memiliki jaringan seluler, sebuah desa yang jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai, sebuah desa yang aksesnya masih terbilang sulit.

Belum banyak yang bisa kami berikan, hanya sedikit kenangan dari #SouthBorneoTravellers dalam #voluntourism kali ini, semoga lebih banyak lagi perhatian ke semua desa di wilayah waduk Riam Kanan, semoga akses jalan bisa diperbaiki, peningkatan fasilitas pasokan listrik, jaringan provider seluler, peningkatan fasilitas kesehatan, pendidikan dan semua yang menjadi hak mereka, hak sebagai warga Negara Republik Indonesia.

Terima Kasih:
1   Kepala Desa Rantau Bujur, Pak M. Mukeri, istri dan keluarga.
2    Dewan Guru SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio
3   Siswa/i SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio
4   Amang Anshari (trekking guide)
5   Seluruh Warga Desa Rantau Bujur
6. dan seluruh donatur #Voluntourism



 Untuk review trip sebelumnya bisa klik di sini


Written by: Alfian (@al_sky)
(untuk @visitkalsel dan www.wisatakalimantanselatan.com)