Mengejar Matahari ke Mandiangin



Oke, judul postingan kali ini emang ngga sengaja dibikin, karena nulisnya pas denger lagunya Ari Lasso yang "Mengejar Matahari" :))

And the story begin... 

22-23 Maret kemaren punya kesempatan jalan bareng tim Kompas TV Banjarmasin ke Tahura (Taman Hutan Raya) Mandiangin.

Perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari Banjarmasin kami lewati dengan lancar, sekitar pkl. 21.00 Wita kami sudah sampai di pintu gerbang retribusi Tahura (Taman Hutan Raya) Sultan Adam.

Kami menaruh barang di villa (atau mungkin lebih tepatnya sebuah kantor yang disewakan..hihi..) tempatnya lumayan luas buat kami yang hanya bersebelas malam itu. Selesai menaruh barang, kami makan malam di warung yang berdekatan dengan camping ground, dan seperti biasa mie instant rebus “bakuhup” menjadi menu utama :))

Selesai makan malam, kami merapat ke beberapa rekan-rekan pecinta alam yang camping, di sana semua ngumpul, dari anak-anak sampe yang dewasa, selain itu juga ada tim PMR SMPN 21 Banjarmasin yang sedang mengadakan pelatihan di sana.

Memang, Tahura Sultan Adam ini terbilang lengkap, dari wisata alam berupa camping ground, out bound, penangkaran Rusa, air terjun, pegunungan, hingga wisata sejarah berupa kolam belanda dan benteng bersejarah bisa kita temui di sini.

"Kolam Belanda"
 
Pkl. 23.00 Wita kami kembali ke “villa” yang berada di depan kantor petugas Tahura Sultan Adam, ngga jauh dari pos retribusi. Sebagian bersantai ngobrol, main domino, ada juga yang langsung istirahat. Saya sendiri lebih memilih menghabiskan malam ngobrol bersama bang Madi yang menjadi pemandu kami di sana, Bang Madi ini adalah pecinta alam yang sudah bolak-balik Mandiangin sejak tahun 1997, buussyeeettt, saya tahun 1997 masih ingusan kali..hahaha..
Banyak ilmu yang didapat dari hasil obrolan malam itu, dari pengalaman ekspedisinya Bang Madi, bagaimana survive di alam bebas, sampe quote "Bersahabatlah dengan alam, jangan melawan..", quote yang simpel sebenarnya, tapi memiliki arti besar...

Ngga berasa waktu sudah menunjukkan Pkl. 03.00 Wita, kami berduapun membangunkan rekan-rekan lainnya untuk bersiap trekking.

Sekitar Pkl. 03.30 Wita, kami mulai trekking menuju area yang biasa disebut Tengger, tujuannya cuman satu, rekan-rekan Kompas TV Banjarmasin ingin "Mengejar Matahari" alias mengabadikan Sunrise di sana, kurang lebih trekking 1 jam, melalui jalan beraspal dan sedikit bebatuan, ditemani cahaya bulan, kami sampai di area Tengger, sampai di sana matahari belum nongol, kami pun bersantai menyalakan api unggun, ngobrol sambil menunggu sunrise.

Ngga berapa lama, yang ditunggu mulai muncul, semua siap di posisi masing-masing untuk mengabadikan sunrise di Mandiangin, pemandangan yang indah, udara yang sejuk, dan cuaca yang cerah sejak malam membuat pagi itu menjadi sempurna, foto-foto dan video pun ngga terelakkan lagi..asoy..

Good Morning World


Setelah matahari mulai terik, dan puas foto-foto, kami pun kembali ke villa tempat menginap, tanpa melanjutkan perjalanan ke benteng Belanda. 

brrrrrrrr...
Sebelum sampai ke villa, kami mampir ke aliran sungai bebatuan yang membentuk curug kecil, sengatan matahari yang cerah pagi itu langsung terbayarkan dengan sejuk dan jernihnya air pegunungan. Puas Mandi Air di Mandiangan, kami pun kembali ke villa dan pkl. 12.00 Wita kami kembali ke Banjarmasin. (VK)

Untuk [Foto-Foto] silakan cek di sini

0 komentar