Day I
Selasa, 20 Januari 2015
Untuk kedua kalinya kami menginjakan
kaki di desa ini, Desa Rantau Bujur, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar,
Kalimantan Selatan. Desa ini dapat dicapai dengan 1,5 jam perjalanan darat dari
Banjarmasin menuju dermaga Waduk Riam Kanan yang terletak di Desa Tiwingan
Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, dari dermaga ini, kami melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan alat transportasi air, kapal bermesin yang biasa
disebut “Kelotok”. Dengan “Kelotok” kami menghabiskan waktu selama kurang lebih
1,5-2 jam perjalanan. Sesampainya di dermaga Desa Rantau Bujur yang waktu itu
masih belum punya papan nama desa, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan
kaki sekitar 30 menit menuju rumah kepala desa. Sesampainya di sana, kami
langsung disambut oleh Pak M. Mukeri selaku Kepala Desa yang dalam bahasa
setempat biasa disebut “Pambakal”. Langsung saja kami utarakan maksud
kedatangan kami kali ini adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari janji kami
sewaktu pertama kali berkunjung ke desa ini pada tanggal 12-14 Desember 2014
lalu, yaitu untuk melakukan aksi #voluntourism
dengan memberikan buku bacaan untuk menambah koleksi di perpustakaan yang
terdapat di SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio, dan membuatkan papan nama desa
serta papan nama rumah kepala desa untuk memudahkan pendatang menemukan rumah
beliau.
Ke Desa Rantau Bujur, kurang
lengkap rasanya tanpa menikmati keindahan alam yang dimiliki desa ini, sekedar
informasi, di desa ini terdapat Gunung Pahyangan, sebuah gunung berbentuk segi
tujuh (sumber lain menyebutkan segi delapan), yang membuat gunung ini akan
terlihat sama dari sisi manapun kita melihatnya. Untuk ke gunung ini kita akan
melewati Bukit Kapayang yang menghadap langsung gunung Pahyangan, nah, bukit
inilah yang menjadi tujuan trekking kawan-kawan #SouthBorneoTravellers, yah kalo ke gunung Pahyangan, selain
jalurnya yang rawan, kami juga terbatas waktu saat itu.
|
Full Colors |
Jam 1 siang, hujan yang sudah
turun sejak pagi selama perjalanan masih belum reda, dari rumah kepala desa, kami
lanjutkan untuk trekking ke Bukit Kapayang, kembali dipandu Amang (Paman)
Anshari yang juga jadi guide kami
waktu pertama kali ke sana. Trekking menuju Bukit Kapayang dimulai dengan jalan
kaki menuju ujung Desa Rantau Bujur, di sana kami kembali menaiki kapal kecil
bermesin untuk menyeberang sungai menuju jalur yang memang terpisah sungai. Hujan
deras yang terus mengguyur daerah ini mengharuskan kami untuk mengenakan jas
hujan selama perjalanan. Sesampainya di seberang sungai, trekking pun dimulai,
melewati hutan, padang rumput, beberapa sungai kecil, ditambah lagi jalur
basah, becek, lumpur akibat hujan membuat perjalanan kali ini sangat berwarna, well, ditambah jas hujan warna warni
tepatnya. Kurang lebih 1,5 jam kami pun sampai di Bukit Kapayang, bukit
yang menghadap langsung Gunung Pahyangan, dan selanjutnya you know lah, sesi foto dan narsis pun dimulai.
|
Bukit Kapayang menghadap Gunung Pahyangan |
Jam 4 sore kami pun memutuskan
kembali ke Desa Rantau Bujur untuk beristirahat di kediaman Pambakal dan
bersiap untuk kegiatan #voluntourism
besok hari. Petang sudah menjelang ketika kami tiba di rumah Pambakal,
masing-masing mandi untuk membersihkan badan yang sudah campur aduk karena
aktivitas seharian ini.
Day II
Rabu,21 Januari 2015
Jam 8 pagi kami semua sudah
bersiap untuk menuju SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio, kedua sekolah ini
terletak dalam satu kawasan. SDN Rantau Bujur memiliki 6 kelas dengan siswa/i
sekitar 100 orang, sementara untuk SMPN 4 Aranio memiliki 3 ruang kelas dengan
jumlah siswa/i sebanyak kurang lebih 45 orang. Jangan tanyakan mengenai laboratorium
fisika, kimia, komputer atau bahasa, sekolah ini belum memiliki fasilitas itu.
|
Penyerahan Buku Bacaan |
Sekolah pertama yang kami datangi
adalah SDN Rantau Bujur, di sana kami disambut oleh dewan guru, langsung kami
utarakan maksud untuk menyerahkan bantuan buku bacaan untuk adik-adik di
sekolah ini, tidak hanya buku bacaan, kami juga membagikan coklat untuk seluruh
siswa/i, senyum sumringah mewarnai wajah mereka pagi itu. Selanjutnya, ada sharing session oleh beberapa
kawan-kawan #SouthBorneoTravellers, salah satunya Kak Yusuf yang berprofesi
sebagai perawat memberikan edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan.
|
Bagi-bagi coklat |
|
Sharing session bareng kak Yusuf |
|
Sharing session bareng kak Yusuf |
|
Siswa SDN Rantau Bujur |
Berikutnya, penyerahan buku
bacaan di SMPN 4 Aranio, kami juga disambut oleh dewan guru, salah satunya Pak
M. Mukeri sendiri, Kepala Desa sekaligus juga tenaga pengajar di sekolah ini.
Penyerahan dilakukan oleh Kak Farina kepada Pak. M. Rohman selaku pengurus
perpustakaan. Di sini, kami juga memberikan coklat dan beberapa games dengan
hadiah paket alat tulis.
|
Penyerahan buku kepada SMPN 4 Aranio |
|
Foto Bersama |
|
Foto bareng |
Sekitar jam 11 kegiatan di
sekolah hari itu selesai, kami kembali ke rumah Pambakal untuk bersiap-siap
pulang. Tapi sebelumnya, beberapa dari kami menyempatkan untuk membeli durian
dan langsung menikmatinya di teras rumah salah seorang warga. Durian di sini
dijamin manis karena matang di pohon. Selesai menikmati durian, kembali ke
rumah pambakal dan kami langsung disuguhi makan siang.
|
Pesta Duren |
Setelah semuanya packing, kamipun
menyerahkan papan nama desa dan papan nama rumah kepala desa langsung kepada
Pak M. Mukeri, berikutnya kami bersama beliau menuju dermaga untuk pemasangan
papan nama desa.
|
Penyerahan Papan Nama Desa |
|
Proses Pemasangan Papan Nama |
|
Kepala Desa membantu pemasangan papan nama |
|
Papan nama Desa Rantau Bujur |
|
Foto bersama sebelum pulang |
Dan selesai sudah #voluntourism kali ini, di sebuah desa
yang memiliki 284 KK dan populasi sekitar 800an jiwa, sebuah desa yang hanya
menikmati aliran listrik selama 12 jam (dari jam 6 petang sampai jam 6 pagi),
sebuah desa yang tidak memiliki jaringan seluler, sebuah desa yang jauh dari
fasilitas kesehatan yang memadai, sebuah desa yang aksesnya masih terbilang
sulit.
Belum banyak yang bisa kami
berikan, hanya sedikit kenangan dari #SouthBorneoTravellers dalam #voluntourism kali ini, semoga lebih
banyak lagi perhatian ke semua desa di wilayah waduk Riam Kanan, semoga akses
jalan bisa diperbaiki, peningkatan fasilitas pasokan listrik, jaringan provider
seluler, peningkatan fasilitas kesehatan, pendidikan dan semua yang menjadi hak
mereka, hak sebagai warga Negara Republik Indonesia.
Terima Kasih:
1 Kepala
Desa Rantau Bujur, Pak M. Mukeri, istri dan keluarga.
2 Dewan
Guru SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio
3 Siswa/i
SDN Rantau Bujur dan SMPN 4 Aranio
4 Amang
Anshari (trekking guide)
5 Seluruh Warga Desa Rantau Bujur
6. dan seluruh donatur #Voluntourism
Untuk review trip sebelumnya bisa klik di sini
Written by: Alfian (@al_sky)
(untuk @visitkalsel dan www.wisatakalimantanselatan.com)